Jumat, 30 April 2021

Jenis, Ide dan Manfaat Desain Grafis

April 30, 2021 0

 Jenis - Jenis Desain

 

Desain merupakan bidang disiplin yang sangat luas, sehingga terdapat banyak sudut pandang pengelompokan jenis desain, seperti berdasarkan platform, tujuan, dan lainnya. Namun disini saya akan membahas jenis desain pada dunia fashion yang terdiri dari 2, antara lain :

 

(Desain struktural)

 

Adalah rancangan suatu benda yang terdiri dari unsur – unsur desain, bisa disebut juga siluet atau garis terluar suatu desain. Yang tujuannya sebagai wireframe atau acuan dalam pembuatan suatu produk.

 

(Desain Hiasan)

 

Yang tujuannya untuk menambahkan nilai estetika pada suatu produk, memperindah desain strukturnya, misalnya desain hiasan yang terdapat pada taplak meja, dan sebagainya.

 

Ide dalam membuat desain

Ide merupakan objek abstrak pada otak manusia yang terbentuk dari imajenasi, memori, dan keinginan. Menurut meriam-webster ide adalah suatu perencanaan untuk aksi dalam desain. Berikut adalah cara mendapatkan dalam ruang lingkup desain:

 

(Observasi/Seleksi)

 

Suatu interaksi pengaturan di mana kita memusatkan pandangan kita ke bentuk tertentu untuk observasi. Observasi menggabungkan perhatian yang mendalam tentang struktur, bayangan, cahaya, material, bagian dari benda itu. Dengan observasi lihai kita dapat menemukan struktural baru yang terkandung dalam objek itu.

 

(Alteration/Perubahan)

 

Adalah perubahan yang dilakukan pada item sehingga suatu item baru terbentuk. Penggabungan dua komponen berbeda dapat menghasilkan struktur lain. Apel dan ritsleting adalah dua komponen yang unik satu sama lain, perpaduan keduanya dan perubahan dari struktur apel menciptakan sebuah struktur baru yang memiliki nilai dan makna baru.

 

(Abstrak)

 

Adalah pensederhanaan bentuk sehingga tercipta bentuk yang baru.

 

(Spontanitas)

 

Adalah pencatatan semua pemikiran yang melintas ke dalam bentuk visual, atau bisa disebut konseptualisasi. Dengan demikian tanpa kita sadari kita juga membuat alterasi ide yang satu menjadi ide baru dan mengembangkannya terus sehingga menemukan ide yang terbaik.

 

Maanfaat desain

 

Adapun manfaat desain dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

(Mempercepat Proses Pekerjaan)

Penggunaan desain sangat berguna dalam bidang bisnis, karena dengan desain kita dapat mempersingkatan pemaparan informasi dari yang awalnya menggunakan proposal, laporan dan lainnya.




Bahkan menjadi nilai utama dalam dunia data scientist (biasa disebut data visualization) yang harus memaparkan hasil analisis sesimple mungkin agar para stakeholder dapat mengerti dengan mudah.

(Dapat Menyampaikan Pesan Dalam Bentuk Grafis)

Berikut ini adalah tujuan utama dari dibuatnya desain, bahkan seni visual ini sudah jauh digunakan sebagai alat propaganda seperti gambar berikut.Hal tersebut karena dengan desain informasi dapat tersampaikan dengan cepat, mencakup banyak audien, menarik bahkan lebih efektif daripada menggunakan tulisan, pengumuman. Seperti poster perang dunia berikut yang mengajak kawula muda untuk ikut berjuang melawan fasisme.



(Menjadi Tempat Pengungkapan Perasaan)

Salah satu penyembab para desainner betah berlama-lama dalam membuat karya, yaitu kita diberi kebebasan dalam mengekspresikan pendapat, tidak ada pembatas secara teoritikal, dan juga dapat membentuk hubungan antara audien dan seniman. Seperti contohnya poster anti-perang selama masa 911, dimana poster tersebut menunjukan “mocking” poster perang dunia 2 milik amerika diatas. Designer tersebut meyakini pada masa poster sebelumnya diterbitkan, amerika berperang karena peri-kemanusian dan untuk menyelematkan eropa. Namun kini, amerika justru tak jauh seperti Nazi yang menggenoisida suatu kaum di iraq dengan tujuan merebut minyak mereka alibinya perang melawan teroris.

 


(Memberikan Hasil Gambar Yang Lebih Menarik Dan Indah)

Terkadang ketika hasil photo yang dijepret photographer kurang menarik, disanalah kekuatan desain dibutuhkan. Biasanya hal itu disebut dengan Photo Manipulation. seperti karya Paul riffier berikut, yang mana mengubah foto yang sebelumnya tampak monoton dalam color grading dan blurry diubah menjadi lebih harmoni dan berwarna. Namun, penggunaannya dalam dunia photography sangat krusial, karena bisa saja hasil jepretan sunset fotografer yang telah naik gunung 2 hari 2 malam disamakan bahkan dikalahkan fotografer yang mengambil hasil di rooftop apatermentnya dan memanipulasi foto tersebut



(Dapat Menghasilkan Uang)

Dengan sebuah hasil desain yang telah dibuat akan memiliki nilai yang berharga, bayangkan saja logo-logo perusahaan yang dibuat dari aplikasi desain bukan sekedar bernilai ratusan ribu saja, bahkan ada yang bernilai milyaran.

 

 

Rabu, 28 April 2021

Proses dan Teknik Desain Grafis

April 28, 2021 0

Ada 2 hal yang mempengaruhi nilai dan hasil sebuah desain yaitu konsep dan hasil akhir.  Konsep merupakan perwujudan ide dari seorang desainer setelah berdiskusi dengan klien mengenai apa yang ingin dicapai, tujuan, segmen dsb. Konsep biasanya dituangkan dalam bentuk gambar kasar (Sketsa) yang kemudian di presentasikan terlebih dahulu kepada klien sebelum diolah ke tahap berikutnya. Kemampuan menuangkan ide menjadi sebuah konsep dipengaruhi oleh apa yang dilihat, didengar dan apa yang dibaca oleh seorang desainer. Sehingga dengan semakin variatifnya bacaan akan menambah kemampuan seorang desainer.

Hasil akhir ditentukan oleh kemampuan skill teknis (Olah Software) seorang desainer. Seiring dengan banyaknya pekerjaan desain maka kemampuan teknis ini akan semakin meningkat, begitu juga dengan pengalaman menggunakan sebuah software, sampai mengembangkan teknik-teknik baru dalam menggali kemampuan sebuah software akan memberikan hasil yang maksimal pada sebuah hasil desain. Selain itu pengetahuan post production dari seorang desainer akan membantu bagaimana hasil desainnya menjadi maksimal, seperti akan dibuat dalam ukuran berapa, bahannya apa, menggunakan mesin apa, dipajang diluar atau didalam, dsb. Sebagai contoh untuk membuat desain spanduk ukuran 3 x 1 M dan desain flyer tentu akan berbeda setting resolusinya di photoshop.


  

Tahapan dalam perancangan sebuah desain dijabarkan kedalam 6 proses, yaitu :


1.   Konsep
Konsep adalah pijakan awal dalam sebuah desain, dan merupakan hasil dari brainstorming seorang desainer dengan klien. Hasil dari pemikiran ini menentukan tujuan-tujuan, kelayakan dan segment / audience yang dituju. Konsep tidak mesti berasal dari bidang desain tapi merupakan gabungan dari beberapa bidang lain tergantung experience dan observasi seorang desainer. Konsep bisa didapatkan dari bidang lain, seperti : ekonomi, politik, hukum, budaya, dll.

2.   Media
Untuk mencapai hasil dari tujuan kita terutama mengenai sasaran / segment yang dituju dari desain tersebut, diperlukan studi kelayakan media yang cocok dan efektif untuk mencapainya. Media bisa berupa cetak, elektronik, outdoor, Internet, neon sign, mural dll.

3.   Ide/gagasan
Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi banding, literatur, wawasan yang luas, diskusi, wawancara, dll. Agar desain bisa efektif diterima audience dan membangkitkan kesan tertentu yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan ide, diperlukan suatu kegilaan, membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan membenturkan / membuat suatu hal yang konflik / paradoks.
Inovasi dalam membuat sebuah karya desain, mencari jargon-jargon baru pada sebuah iklan atau menerapkan teknik-teknik baru dalam sebuah desain memberikan hasil desain yang berbeda dari kebanyakan desainer. Kenapa harus berbeda karena dengan ketatnya persaingan di dunia grafis mempunyai ciri khas terhadap sebuah desain merupakan suatu nilai tambah.
Contoh :  iklan rokok yang memiliki slogan : “Bikin hidup lebih hidup”. Sedangkan kita padahal telah mengetahui bahwa rokok lebih mendekatkan kita pada kematian!  But is unique and different right.

4.   Persiapan data
Data berupa teks, suara, video atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau dibuang sama sekali. Data bisa berupa data  informatif atau data estetis. Data informatif adalah data yang harus ada dan berisi informasi kepada audience bisa berupa foto atau teks, dan judul. Data estetis merupakan data tampilan agar sebuah desain menjadi enak dilihat dan proporsional. Data ini bisa berupa bingkai, background, efek grafis, garis atau bidang.Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan / informasi.

5.   visualisasi
Berbeda dengan pembuatan desain untuk sendiri atau portofolio, dalam kaitannya dengan pembuatan untuk orang lain (klien) tentu saja kita harus meredam keinginan kita sedikit dan lebih mengutamakan apa yang diinginkan oleh klien, baik dari warna yang dipakai, layout, dsb.
  • Desain Typografi, biasanya desain ini akan dipengaruhi oleh target audience yang dituju dan ukuran dari hasil desain pada akhirnya apakah sebuah karya desain ini untuk sebuah flyer, spanduk atau Billboard, dsb.
  • Pemilihan warna, pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi yang telah ditentukan, dalam pemilihan warna tentu saja ada kaidah2 yang tidak bisa dielakan yang berkaitan dengan target audience, warna yang berkaitan dengan brand perusahaan, atau warna yang berkaitan dengan partai politik, dan banyak lagi yang bisa dijadikan acuan.
  • Layout yang menarik, layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi komunikasi yang efektif. Ada banyak cara untuk mendesain sebuah layout, ada yang formal ada yang bebas, ada yang elegant dan sebagainya. Semuanya itu banyak ditentukan pada keinginan klien.
  • Finishing yang rapi dan indah
6.   Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya lebih dahulu di proofing (print preview) sebelum di cetak. Jika warna dan komponen grafis lain tidak ada kesalahan, maka desain anda siap diperbanyak.



Pada akhirnya proses tahapan perancangan ini tidak selalu baku seperti ini, bisa disesuaikan dengan budget, waktu dan hasil yang diinginkan dari sebuah desain. Ada yang mungkin cukup tiga tahap saja, atau empat tahap. Semua tergantung dari sang Desainer dan klien tentunya.

Konsep Pemecahan Masalah Desain Grafis 
1. Desain sebagai pemecahan masalah Bagian penting dari proses desain berkaitan dengan mengatasi kreatif, praktis atau ekonomi hambatan. Hal ini mungkin terdengar sederhana, tetapi sering, masalahnya itu adalah sulit bagi kita namun ada suatu perasaan bahwa sesuatu yang kita kerjakan akan tidak beres dengan desain. Pemecahan masalah melibatkan bekerja melalui berbagai elemen desain dan tidak hanya membuat asumsi seperti apa masalahnya. 
2. Makro dan mikro masalah Masalah makro adalah mereka yang mempengaruhi gambaran besar, seperti strategi produk secara keseluruhan. Di sisi lain, Masalah mikro lebih kecil dalam skala dan mempengaruhi spesifik elemen dalam strategi. Masalah yang berbeda membutuhkan solusi yang berbeda dengan berbagai keterampilan set diperlukan. Bagaimana untuk menghasilkan sebuah buku yang rumit tampilan nya dalam batas tertentu atau jumlah halaman tertentu merupakan latihan yang berbeda dari menciptakan sebuah karya baru, meskipun keduanya dilakukan oleh desain disiplin. Desain merupakan salah satu unsur makro gambar dan merupakan fungsi yang duduk di samping produk pengembangan, periklanan, pemasaran, hubungan masyarakat, produksi dan distribusi. Beberapa klien mungkin berpikir desain yang dapat memecahkan setiap masalah, namun pada akhirnya, desain tidak bisa memperbaiki apa yang pada dasarnya bukan merupakan masalah desain.
3. Pertanyaan bukan jawaban Seringkali, masalah desain bukan apa yang kita pikirkan pada awalnya dan itu seringkali ide yang baik untuk mulai dengan mempertanyakan masalahnya. Jadi mudah untuk menganggap bahwa desain adalah jawaban untuk memecahkan Masalahnya, namun hal ini mungkin berarti bahwa sebuah pertanyaannya sudah ditanyakan dan ketika gilirannya menjawab. Dalam kasus iklan, mungkin ada beberapa cara untuk meningkatkan penjualan produk. Salah satunya adalah untuk mendesain ulang gambar yang visual atau iklan, tapi ini bukan satu-satunya cara. Masalah sebenarnya mungkin bahwa produk tidak memenuhi persyaratan target penonton dan malah mungkin memerlukan reposisi dalam pasar daripada mendesain ulang. Karena ada lebih dari satu solusi untuk masalah, ada juga seringkali lebih dari satu pertanyaan yang perlu ditanyakan. Ini mungkin terjadi bahwa seorang klien yang terlibat suatu desainer untuk memecahkan masalah tidak mungkin telah meminta sendiri pertanyaan yang tepat untuk memulai.

Sabtu, 17 April 2021

Typografi

April 17, 2021 0


Tipografi ada dimana-mana. Disadari atau tidak, kita melihatnya di setiap materi yang memiliki teks di dalamnya, dari surat kabar hingga blog, iklan, infografis, atau seni. Lebih dari sekadar pengaturan huruf yang sederhana atau acak, typografi adalah seni yang membantu mengekspresikan brand.

 

Seni tipografi didefinisikan sebagai segala bentuk seni yang melibatkan huruf, kata, atau frasa. Ini termasuk lukisan, patung, rendering digital, atau teknik kreatif lainnya yang ingin digunakan seniman.

 

Legibility adalah kualitas karakter yang membuat surat itu mudah dibaca. Dalam sebuah karya desain, cropping, overlapping, dan sebagainya dapat terjadi, yang dapat menyebabkan singkatnya keterbacaan sebuah surat. Untuk menghindari hal tersebut, seorang desainer harus mengenal dan memahami karakter dalam bentuk huruf dengan baik. Yang pertama adalah, memanfaatkan point agar memiliki karakter yang sama pada suatu kata dapat juga menyebabkan kata-kata tersebut menjadi kata kunci yang lain dengan benar.

 

Readibility adalah pemanfaatan huruf dengan cara memfiksasi huruf lain sehingga mudah terlihat. Dalam penggabungan huruf dan huruf baik untuk menyusun kata, kalimat atau tidak, Anda harus terpaku pada hubungan antara satu huruf dengan huruf lainnya. Secara konkret jarak antar huruf, jarak antar huruf tidak dapat diukur dengan matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan secara optik. Ketidaktelitian dalam memanfaatkan ruang dapat membuat informasi lebih leluasa dalam membaca sehingga informasi yang disampaikan dalam desain komunikasi visual menjadi kurang jelas. Huruf-huruf yang digunakan mungkin cukup terbaca, tetapi teks pembaca tidak dapat membacanya dengan lancar, sehingga teks tersebut dapat diucapkan secara verbal. Pada baliho, pemanfaatan spasial yang kurang tepat sehingga memudahkan pengamat membaca informasi dapat mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak tertangkap oleh pengamat. Jika ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa desain komunikasi visual gagal karena kurang komunikatif. Kepadatan teks dan bentangan dalam desain juga dapat memengaruhi keseimbangan desain. Teks yang sangat rapat akan terasa seperti menempati area kosong dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang sangat jauh akan terasa lebih mirip dengan tekstur.

 

    Prinsip ketiga adalah Overtness/Clarity. Yang dilambangkan dengan overtness adalah penguasaan huruf, kata atau kalimat dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk dibaca dalam jarak baca tertentu. Font yang kami gunakan untuk headline di brosur tentunya berbeda dengan yang kami gunakan untuk billboard. Baliho harus menggunakan font yang sangat kolosal sehingga bisa dibaca dari kejauhan. Setiap karya desain memiliki tujuan kategoris, dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat terbaca dalam jarak tersebut agar sebuah karya desain dapat berkomunikasi dengan baik.

 

 Seperti telah dijelaskan dalam definisi di atas, typography mempunyai tujuan agar pembaca mendapatkan kemudahan dan kenyamanan, baik itu dalam hal melihat kejelasan bentuk huruf ((legibility) maupun keterbacaan (readability).

 

 

6 Tahap perancangan basis data

April 17, 2021 0


by manuel geissinger


Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya yaitu Hubungan perancangan basis data dengan perancangan sistem informasi berdasarkan siklus hidupnya, tahap perancangan basis data merupakan micro cycle dari perancangan sistem informasi. Tahapan micro juga krusial karena basis data merupakan komponen mendasar dari sebuah sistem informasi disamping aplikasi.

 

Tahapan dalam siklus hidup aplikasi basis data dapat dilaksanakan secara tidak urut, tetapi dapat mengulang tahapan yang telah dijalankan sebelumnya sebagai feed back loops.

 

Untuk itu berikut adalah 6 tahap basis data menurut Bahan Ajar Oleh Dr. Yuli Kartika.

 

Pengumpulan dan analisis kebutuhan data

Pada tahap ini praktisi data melakukan pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendesain suatu basis data. Informasi tersebut juga memperhitungkan beberapa aspek berikut antaralain; kebutuhan user, kebutuhan data, frekuensi transaksi dan biaya. Yang akan menghasilkan diagram DFD.

 

Desain Konseptual

Tahapan perancangan desain yang mengesampingkan factor fisik dari sistem, dimulai dari membuat tabel, mendefinisikan attribute, dan relasi databasenya.

Pemilihan DBMS

Pada tahap ini, DBA mempertimbangkan manakah software db yang cocok untuk pembuatan basis data, seperti biayanya, apakah compatible dengan environment tertentu dan lainnya.

Desain Logik

Proses perancangan basis data yang berdasarkan model data yang spesifik namun mengesampingkan DBMS yang akan digunakan.

Desain Fisik

Menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder, mengambarkan hubungan dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data.

Implementasi

Merupakan upaya untuk membangun basis data fisik ditempatkan pada memori sekunder dengan bantuan manajemen basis data atau DBMS yang dipilih.

 

 

Dari ke enam tahap ini, tahap desain konseptual adalah tahapan paling utama karena pada tahap ini dba pertama kali mendeskripsikan bagai mana bentuk sistem basis datanya, berapa entitas pada sistem, attribute-attribute pada entitas tersebut. Tahap ini menghasilkan diagram ER yang menjadi batang tubuh yang mempermudah perancangan pada tahap-tahap selanjutnya.

 

Perancangan skema dan aplikasi dilakukan secara parallel karena kedua komponen tersebut saling ketergantungan, dan dilakukan secara paraller agar mendapat transaksi SIDU dan skema yang baik.

 

Mengapa digunakan model data implementation-independent selama perancangan skema konseptual ?

Skema konseptual tidak tersedia sebagai deskripsi stabil dari isi basis data. Pemilihan DBMS dan keputusan desain dapat berubah tanpa mengubah skema konseptual DBMS-independent.

 

Mengapa diperlukan koleksi (Pengumpulan data) dan analisa kebutuhan?

Pada tahap ini praktisi data melakukan pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendesain suatu basis data. Informasi tersebut juga memperhitungkan beberapa aspek berikut antaralain; kebutuhan user, kebutuhan data, frekuensi transaksi dan biaya. Yang akan menghasilkan diagram DFD.

Senin, 12 April 2021

Hubungan perancangan basis data dengan perancangan sistem informasi berdasarkan siklus hidupnya

April 12, 2021 0


By  Panumas nikhomkhai

Sistem informasi adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas dari pengguna teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen suatu kelompok atau individu. Teknologi informasi atau komponen yang digunakan dalam sistem itu sendiri bisa berupa input, model, output, hardware, software, kontrol dan basis data.

 

Basis data itu sendiri merupakan komponen mendasar agar suatu sistem dapat disebut sebagai sistem informasi. Karena basis data bertanggung jawab untuk untuk memenuhi kebutuhan informasi user beserta aplikasinya. Untuk memahami Hubungan perancangan basis data dengan perancangan sistem informasi berdasarkan siklus hidupnya. Berikut adalah siklus hidup sistem informasi ( macro life cycle) dari Bahan Ajar oleh Dr. Yuli Karyanti.

 

Studi Kelayakan (analisa kelayakan)

Menganalisa area aplikasi, identifikasi pengumpulam informasi dan penyebarannya, keuntungan dan kerugian. Penentuan kompleksitas data dan proses dan prioritas aplikasinya.

Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan User

Pengumpulan kebutuhan user dengan berinteraksi dengan sekelompok user atau secara individual.

Perancangan

Perancangan terbagi menjadi 2 yaitu : Sistem Basis Data dan Sistem Aplikasi

Implementasi

Mengimplementasikan sistem informasi dengan basis data yang ada.

Pengujian dan Validasi

Pengujian dn validasi sistem basis data dengan kriteria yang diinginkan oleh user

Pengoperasian dan Perawatan

Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perwaratan sistem

 

Sedangkan untuk Tahapan dari Siklus Hidup Aplikasi Basis data adalah sebagai berikut.

 

Database Planing

Merencanakan bagaimana tahapan dalam siklus hidup  aplikasi basis data ini dapat dijalankan secara efesien dan efektif

System Definition

Pendefinisian ruang lingkup dari sistem basis data , user yang terlibat, area aplikasi

Perancangan Basis data

Perancangan Basis Data secara logika dan fisik sesuai dengan sistem manajemen basis data yang diinginkan.

 

Pemilihan DBMS (optional)

Memilih DBMS yang sesuai

Perancangan Aplikasi

Menrancang user interface dan program aplikasi yang digunakan serta proses basis data

Prototyping (0ptional)

Membangun model kerja dari aplikasi basis data dalam bentuk visualiasi dan mengevaluasi akhir dari sistem.

Implementasi Basis data

Pendefisian basis data secara konseptual, eksternal dan internal serta mengimplementasikan kedalam aplikasi software

Pengambilan dan konversi data

Penempatan basis data yang baik kedalam sistem format basis data yang sudah digunakan.

Konversi Aplikasi

Software aplikasi dari sistem basis data sebelumnya di konversikan kedalam sistem basis data yang baru

Pengujian dan Validasi

Sistem yang baru telah ditest dan diuji kinerjanya

Pengoperasian

Pengoperasian basis data sistem dan aplikasinya

Pengawasan dan Pemeliharaan

Pengawasan dan pemeliharaan sistem basis data dan aplikasi software

 

Melihat siklus antara sistem informasi dan basis data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa basis data merupakan bagian dari siklus perancangan yang merupakan micro siklus dari siklus kehidupan sistem informasi. Tahapan siklus basis data merupakan yang paling krusial dalam perancangan sistem informasi. Karena ketahanan, keamanan, skalabilitas suatu sistem diperhitungkan pada tahap ini. Juga menjadi tolak ukur sebarapa baik suatu sistem basis data tersebut. Jika dianalogikan seperti membuat rumah, Studi Kelayakan (analisa kelayakan) dan Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan User merupakan pembuatan sketsa rumah, observasi dan sebagainya. Maka, perancangan basis data merupakan tahap dimana tanah dibersihkan, suatu pondasi dibangun, bata-bata disusun dan atap dinaikkan. Sehingga dibutuhkan DBA atau programmer yang kompetitif dan berkomitmen untuk menyelesaikan suatu sistem dengan baik.

 

 

Minggu, 11 April 2021

Pengaplikasian Desain Pemodelan Grafik

April 11, 2021 0

Ada banyak pro dan kontra tentang arti dari kata "Seni". Namun, Jika anda mencari makna dari seni itu sendiri dari wikipedia atau ensiklopedia. Mungkin anda akan mendapatkan bahwa pengertian seni tersebut mengerucut kepada "mengekspresikan". Bagaimana cara manusia menyampaikan perasaannya nan imajinatif dimana hanya alam bawah sadarnya lah yang mengerti pergumalan yang terjadi dalam dirinya.

 

Suatu karya belum bisa dikatakan seni jika hanya anda sendiri yang melihat, merasakan, membaca atau mendengarkannya. Karena tujuan dari seni tersebut pada akhikatnya adalah menyampaikan/mengekspresikan yang tentu saja membutuhkan lebih dari satu subjek makhluk hidup agar terjadinya transaksi sosial, pertukaran pikiran. Hal tersebut menjadi dasar bahwa Seni dan Komunikasi saling berketerkaitan.

 

Bicara tentang komunikasi. Menurut steinberg dalam salah satu bukunya yang berjudul “Introduction to Communication Course Book 1: The Basics” komunikasi terbagi menjadi tiga, diantaranya ; komunikasi verbal, non-verbal dan komunikasi tulisan. Namun kali ini saya ingin lebih fokus kepada non-verbal itu sendiri.

 

Komunikas non-verbal adalah penggunaan gestur, mimik wajah, kontak mata, intonasi suara, bahasa tubuh, postur atau kebiasaan-kebiasaan lainnya yang tampak secara visual dan terdengar, yang mempengaruhi suasana suatu komunikasi dan/atau terkadang jenis komunikasi yang terpaksa digunakan karena faktor tertentu.

 

Secara garis besar, berikut adalah faktor-faktor yang menjadi dasar penggunaan komunikasi visual dalam kehidupan sehari-hari :

 

Satu atau lebih subjek yang sedang berkomunikasi memiliki kekurangan secara fisik maupun mental.

Untuk memberi suatu kesan kepada lawan komunikasi.

Menarik perhatian lawan komunikasi, agar informasi dapat tersampaikan dengan baik.

Ketika ingin menyampaikan suatu informasi secara tersirat, agar hanya anda atau salah satu lawan komunikasi saja yang paham didalam suatu lingkungan.

 

Didunia pendidikan sendiri penggunaan jenis komunikasi non-verbal semakin banyak seiring berkembangnya teknologi. Bahkan lembaga pendidikan yang terkesan kaku, lawas, formal sering melibatkan unsur seni dalam penyampaian informasi yang tentunya agar informasi dapat tersampaikan dengan baik mengigat target penonton/pendengar merupakan kalangan remaja atau anak-anak yang haus akan imajinasi.

 

Sebagai contoh, anda mungkin sering melihat atau mendengar media informasi kemendikbud yang kini semakin atraktif.

 



 

https://kemahasiswaan.ittelkom-pwt.ac.id/2020/09/19/beasiswa-unggulan-kemendikbud-untuk-mahasiswa/

 

 

Melibatkan unsur-unsur pemodelan grafik yang mengikuti trend dari desain grafis itu sendiri. Pemakaian palet warna yang lebih modern, tidak hanya terpaku pada biru, putih, kuning yang tonenya tidak friendly.

 

Bahkan jika anda berkunjung ke situs kemendikbud yang bernama kampusmerdeka.kemdikbud.go.id.

 


 

 

 

Tampilan yang lebih modern jika kita bandingkan dengan website pemerintah lainnya, yang masih kaku dan monoton. Penggunaan shape yang minimalis, rounded yng tidak berlebihan juga penggunaan shadow yang presisi.

 

Mungkin kemendikbud telah membenahi divisi desainnya, mengisi dengan desainer-desainer yang lebih imajinatif dan tentunya dengan pemimpinnya yang memberikan aturan-aturan yang sudah tidak terlalu ketat.

 

Inovasi yang dilakukan oleh kemendikbud sendiri seperti sangat penting untuk dikaji oleh badan-badan lain, agar target masyarakat lebih antusias dalam setiap program-program yang dilakasanakan.

 

Sebagai penutup, Apa keuntungan dan kerugian digunakannya model komunikasi visual? Berikut adalah daftar keuntungan dan kerugian menurut saya.

 

Keuntungan

lebih efektif untuk menarik lebih banyak audiance.

Menjadikan penyampaian informasi lebih menarik dan tidak monoton.

Informasi beredar dengan cepat.

 

Kelemahan

Bisa mengkibatkan multi-tafsir mengingat cara otak setiap audience dalam menangkap informasi berbeda.

Karena seni tidak memilik batas, ditakutkan karya tersebut dapat menyinggung suatu kelompok.

Terkadang audiance hanya membaca/melihat judul saja dan meninggalkan inti dari informasi tersebut.

Rabu, 20 November 2019

November 20, 2019 0

Istilah ‘film Hollywood’ merupakan kata yang tidak asing lagi di telinga. Namun, masih jarang yang mengetahui secara pasti apa yang termasuk dan tidak termasuk dari kategori tersebut. Saat ini, istilah ‘film Hollywood’ disematkan pada film-film yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan film asal Amerika Serikat.
Dengan kata lain, perusahaan yang memproduksi film tersebut harus memiliki kantor pusat di Amerika Serikat. Sedangkan kebangsaan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan film tidak berpengaruh pada status dari film tersebut sebagai ‘film Hollywood’ atau tidak.
Kemudian juga, ‘film Hollywood’ tidak selalu harus sebuah film yang pengambilan gambarnya dilakukan di Amerika Serikat. Saat ini, industri film Amerika Serikat memang telah memiliki studio canggih dengan teknologi tinggi. Meskipun begitu, sebuah shooting film yang dilakukan di wilayah manapun di dunia, asalkan rumah produksinya berasal dari Amerika Serikat, dapat menyandang istilah ‘film Hollywood’.

Kemegahan Hollywood dan Sejarah di Baliknya

Hari ini, Hollywood amat berkaitan dengan prestis dan produksi film dengan dana mencapai miliaran Dolar AS. Namun jauh sebelum itu, Hollywood menyimpan sejarah yang amat panjang. Kembali ke tahun 1880-an, Hollywood, yang masih bernama Cahuenga, merupakan daerah komunitas agrikultur yang sukses. Perubahan nama menjadi Hollywood ini diketahui berangkat dari keinginan istri dari pengusaha properti terkenal di daerah tersebut.
Daeida, yang merupakan istri dari Harvey Henderson Wilcox, seorang pengusaha properti sukses, mendengar istilah Hollywood ketika seorang perempuan asal Ohio menyebutkan daerah asalnya dengan nama Hollywood. Menyukai istilah tersebut, Daeida pun mengusulkan perubahan nama di daerah Cahuenga menjadi Hollywood.
Kemudian, pada tanggal 1 Februari 1887, Wilcox menyerahkan sebuah dokumen tentang pengusulan kota baru. Dokumen tersebut merupakan dokumen pertama yang menuliskan nama Hollywood sebagai sebuah kota secara resmi.
Di awal tahun 1900-an, Hollywood tiba-tiba kedatangan para pembuat film independen asal New Jersey. Alasan hijrahnya para pembuat film tersebut adalah lantaran adanya aturan ketat yang dikeluarkan oleh Thomas Edison, seorang pemilik paten pembuatan film di daerah New Jersey. Ingin kabur dari aturan yang menyulitkan tentang paten, para pembuat film tersebut pun memilih Los Angeles, tepatnya di Hollywood, sebagai pelariannya.
Alasan lain yang juga mendukung pindahnya para pembuat film tersebut adalah cuaca di Los Angeles yang amat mendukung.
Salah satu perusahaan pembuat film yang pertama kali pindah ke Hollywood kala itu adalah Biograph Company. Biograph pun memproduksi film pertama Hollywood dengan judul In Old California. Setelah film itu dipublikasi, semakin banyak perusahaan film yang akhirnya memutuskan untuk pindah ke daerah tersebut. Studio gambar bergerak pertama pun dibangun tahun 1919, di daerah timur Hollywood.
Munculnya studio gambar bergerak ini pun memicu studio-studio lain bermunculan, seperti salah satunya Studio Charlie Chaplin yang dibangun tahun 1917. Seiring berjalannya waktu, Hollywood pun menjadi daerah yang terus berkembang sebagai pusat industri film Amerika Serikat hingga yang dikenal seperti saat ini.

Facebook