Sabtu, 17 April 2021

6 Tahap perancangan basis data


by manuel geissinger


Seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya yaitu Hubungan perancangan basis data dengan perancangan sistem informasi berdasarkan siklus hidupnya, tahap perancangan basis data merupakan micro cycle dari perancangan sistem informasi. Tahapan micro juga krusial karena basis data merupakan komponen mendasar dari sebuah sistem informasi disamping aplikasi.

 

Tahapan dalam siklus hidup aplikasi basis data dapat dilaksanakan secara tidak urut, tetapi dapat mengulang tahapan yang telah dijalankan sebelumnya sebagai feed back loops.

 

Untuk itu berikut adalah 6 tahap basis data menurut Bahan Ajar Oleh Dr. Yuli Kartika.

 

Pengumpulan dan analisis kebutuhan data

Pada tahap ini praktisi data melakukan pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendesain suatu basis data. Informasi tersebut juga memperhitungkan beberapa aspek berikut antaralain; kebutuhan user, kebutuhan data, frekuensi transaksi dan biaya. Yang akan menghasilkan diagram DFD.

 

Desain Konseptual

Tahapan perancangan desain yang mengesampingkan factor fisik dari sistem, dimulai dari membuat tabel, mendefinisikan attribute, dan relasi databasenya.

Pemilihan DBMS

Pada tahap ini, DBA mempertimbangkan manakah software db yang cocok untuk pembuatan basis data, seperti biayanya, apakah compatible dengan environment tertentu dan lainnya.

Desain Logik

Proses perancangan basis data yang berdasarkan model data yang spesifik namun mengesampingkan DBMS yang akan digunakan.

Desain Fisik

Menghasilkan deskripsi implementasi basis data pada penyimpanan sekunder, mengambarkan hubungan dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data.

Implementasi

Merupakan upaya untuk membangun basis data fisik ditempatkan pada memori sekunder dengan bantuan manajemen basis data atau DBMS yang dipilih.

 

 

Dari ke enam tahap ini, tahap desain konseptual adalah tahapan paling utama karena pada tahap ini dba pertama kali mendeskripsikan bagai mana bentuk sistem basis datanya, berapa entitas pada sistem, attribute-attribute pada entitas tersebut. Tahap ini menghasilkan diagram ER yang menjadi batang tubuh yang mempermudah perancangan pada tahap-tahap selanjutnya.

 

Perancangan skema dan aplikasi dilakukan secara parallel karena kedua komponen tersebut saling ketergantungan, dan dilakukan secara paraller agar mendapat transaksi SIDU dan skema yang baik.

 

Mengapa digunakan model data implementation-independent selama perancangan skema konseptual ?

Skema konseptual tidak tersedia sebagai deskripsi stabil dari isi basis data. Pemilihan DBMS dan keputusan desain dapat berubah tanpa mengubah skema konseptual DBMS-independent.

 

Mengapa diperlukan koleksi (Pengumpulan data) dan analisa kebutuhan?

Pada tahap ini praktisi data melakukan pengumpulan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk mendesain suatu basis data. Informasi tersebut juga memperhitungkan beberapa aspek berikut antaralain; kebutuhan user, kebutuhan data, frekuensi transaksi dan biaya. Yang akan menghasilkan diagram DFD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook