Rabu, 20 November 2019


Istilah ‘film Hollywood’ merupakan kata yang tidak asing lagi di telinga. Namun, masih jarang yang mengetahui secara pasti apa yang termasuk dan tidak termasuk dari kategori tersebut. Saat ini, istilah ‘film Hollywood’ disematkan pada film-film yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan film asal Amerika Serikat.
Dengan kata lain, perusahaan yang memproduksi film tersebut harus memiliki kantor pusat di Amerika Serikat. Sedangkan kebangsaan dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan film tidak berpengaruh pada status dari film tersebut sebagai ‘film Hollywood’ atau tidak.
Kemudian juga, ‘film Hollywood’ tidak selalu harus sebuah film yang pengambilan gambarnya dilakukan di Amerika Serikat. Saat ini, industri film Amerika Serikat memang telah memiliki studio canggih dengan teknologi tinggi. Meskipun begitu, sebuah shooting film yang dilakukan di wilayah manapun di dunia, asalkan rumah produksinya berasal dari Amerika Serikat, dapat menyandang istilah ‘film Hollywood’.

Kemegahan Hollywood dan Sejarah di Baliknya

Hari ini, Hollywood amat berkaitan dengan prestis dan produksi film dengan dana mencapai miliaran Dolar AS. Namun jauh sebelum itu, Hollywood menyimpan sejarah yang amat panjang. Kembali ke tahun 1880-an, Hollywood, yang masih bernama Cahuenga, merupakan daerah komunitas agrikultur yang sukses. Perubahan nama menjadi Hollywood ini diketahui berangkat dari keinginan istri dari pengusaha properti terkenal di daerah tersebut.
Daeida, yang merupakan istri dari Harvey Henderson Wilcox, seorang pengusaha properti sukses, mendengar istilah Hollywood ketika seorang perempuan asal Ohio menyebutkan daerah asalnya dengan nama Hollywood. Menyukai istilah tersebut, Daeida pun mengusulkan perubahan nama di daerah Cahuenga menjadi Hollywood.
Kemudian, pada tanggal 1 Februari 1887, Wilcox menyerahkan sebuah dokumen tentang pengusulan kota baru. Dokumen tersebut merupakan dokumen pertama yang menuliskan nama Hollywood sebagai sebuah kota secara resmi.
Di awal tahun 1900-an, Hollywood tiba-tiba kedatangan para pembuat film independen asal New Jersey. Alasan hijrahnya para pembuat film tersebut adalah lantaran adanya aturan ketat yang dikeluarkan oleh Thomas Edison, seorang pemilik paten pembuatan film di daerah New Jersey. Ingin kabur dari aturan yang menyulitkan tentang paten, para pembuat film tersebut pun memilih Los Angeles, tepatnya di Hollywood, sebagai pelariannya.
Alasan lain yang juga mendukung pindahnya para pembuat film tersebut adalah cuaca di Los Angeles yang amat mendukung.
Salah satu perusahaan pembuat film yang pertama kali pindah ke Hollywood kala itu adalah Biograph Company. Biograph pun memproduksi film pertama Hollywood dengan judul In Old California. Setelah film itu dipublikasi, semakin banyak perusahaan film yang akhirnya memutuskan untuk pindah ke daerah tersebut. Studio gambar bergerak pertama pun dibangun tahun 1919, di daerah timur Hollywood.
Munculnya studio gambar bergerak ini pun memicu studio-studio lain bermunculan, seperti salah satunya Studio Charlie Chaplin yang dibangun tahun 1917. Seiring berjalannya waktu, Hollywood pun menjadi daerah yang terus berkembang sebagai pusat industri film Amerika Serikat hingga yang dikenal seperti saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook