Selasa, 20 November 2018

Pengaruh youtube pada anak dibawah umur


MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR



PENGARUH YOUTUBE PADA ANAK DI BAWAH UMUR
Disusun oleh:

1.      Ridho Muhammad (56418117)
2.      Rayhan Ananda Wibowo (55418940)
3.      Dwiki fathul hakim (52418118)
4.      Jesaya Akbar togar sianipar (53418487)
5.      Watihorit Hanifasam Latuconsina (57418783)







JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA


UNIVERTIAS GUNADARMA







KATA PENGANTAR

     Segala puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat ke rahmat nya makalah ini dapat kami selesaikan. Makalah ini disusun agar kita dapat memperluas wawasan kita tentang Ilmu Sosial Dasar.

     Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Pemahaman tentang Pengaruh Youtube pada Anak di Bawah Umur dan hal – hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan suatu harapan suatu masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak, sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.

     Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ...selaku Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadarma.

     Makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena penulis juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan, koreksi dan saran, sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

    



DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………….
Dampak positif  Youtube terhadap anak……………………………………….
Dampak Negative Youtube terhadap prestasi siswa…………………………..
Cara mengatasi dampak negatif youtube terhadap anak ………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………….
Daftar pustaka…………………………………………………………………..





Dampak/Pengaruh Positif dan Negatif Youtube Terhadap Prestasi Siswa

Saat ini ada banyak media hiburan yang bisa dengan mudah diakses oleh anak-anak. Kemudahan ini tentunya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi di bidang teknologi informasi. Jaringan internet memudahkan anak-anak mendapatkan hiburan secara instant. Anak-anak bisa menonton film apa pun sesuai dengan selera mereka. Karena kemudahan ini, banyak anak yang betah di berada di depan komputer maupun menonton film melalui smartphoneselama berjam-jam. Anak-anak memang membutuhkan hiburan, namun bila terlalu berlebihan tentu saja menjadi sesuatu yang bisa membawa efek negatif bagi anak-anak.
Saya memiliki seorang anak didik yang sangat gemar mengakses youtube. Bila orang tuanya sibuk bekerja, ia tidak pernah lepas dari yang namanya menonton youtube. Bila ia berada di sekolah atau di dalam kelas, ia sering berperilaku layaknya tokoh kartun. Gaya bicaranya pun bisa berubah-ubah. Ia juga sering mengatakan sebuah kalimat yang sama dalam bahasa Inggris secara berulang-ulang. Ia malah menjadi seperti kehilangan jati diri.
Mungkin karena ia terlalu sering duduk berlama-lama sambil menonton film di youtube, ia menjadi pribadi yang pemalas. Bila ia kesulitan melakukan sesuatu, dengan mudahnya ia akan merengek dan meminta tolong. Ia menjadi malas belajar, sehingga prestasinya menjadi merosot. Padahal menurut pengamatan para guru, ia termasuk anak yang cerdas.
Tentu saja Anda tidak ingin buah hati Anda mengalami apa yang dialami oleh anak didik saya ini bukan? Bila Anda tidak ingin buah hati Anda mengalami hal yang sama, saya menyarankan agar Anda segera melakukan tindakan preventif.









DAMPAK POSITIVE

1.      YouTube bisa Menjadi Ajang Menuangkan Kreativitas Siswa
         
Ketika siswa telah mampu membuat video sendiri lalu menguploadnya di YouTube artinya ia telah sampai kepada tahap lanjutan melek teknologi. Ia tidak lagi memposisikan diri sebagai konsumen sejati yang hanya menghabiskan waktunya menonton video di YouTube. Dalam hal ini, ada kecenderungan untuk mempelajari hal-hal baru, misalnya membagikan video-video petualangannya sehari-hari bersama teman-teman sekolah, atau membuat video tutorial sendiri. Dan tipe siswa yang mulai bergelut dengan dunia  YouTubers, tentu saja ia akan berusaha mengenal dan mempelajari cara editing video. Artinya, secara keseluruhan proses ini menjadi ajang menuangkan ide dan kreativitas. Jika terus berlanjut, skill ini akan mengantarkan siswa bukan hanya kreatif dalam mengikuti pendidikan akademik di sekolah tetapi juga dapat mengantarkannya berprestasi di lingkup luar sekolah. Bahkan, keberhasilan ini bagaikan aji mumpung. Tidak sedikit dari siswa yang naik kelas tersebut menjadi YouTubers, sekaligus yang dapat menghasilkan pundi-pundi yang menggiurkan. Dampak positif  inilah yang sangat potensial diraih bagi para siswa yang konsisten berjalan di trek yang benar dalam mengelola situs YouTube. 







2.      YouTube bisa Menjadi Sumber Motivasi dan Inspirasi terhadap Siswa

Adanya banyak informasi yang tersedia di YouTube memungkinkan siswa yang menggilai situs ini dapat memperoleh motivasi dan inspirasi dari orang-orang hebat. Di sana ada channel YouTube Ustad Yusuf Mansur dan anaknya yang begitu inspiratif, menjelaskan rahasia-rahasia ilmu sedekah secara gamblang dan jelas tanpa batas. Ada juga video-video tilawah dari Muzammil, seorang mahasiswa yang jago mengaji dan hafal Quran 30 juz, sangat inspiratif. Yang menyukai kisah-kisah misteri dan rahasia-rahasia dunia, tersedia channel Harry Ware. Dan yang tak kalah hebatnya, siswa yang tertarik mempelajari pembuatan film pendek, cukup mengunjungi YouTuber muda, Agung Hapsa. Atau ada yang suka lucu-lucuan, mereka cukup terjun ke channelnya Ria Yunita atau yang lebih dikenal Ria Ricis. Dan terakhir, agar rohani dan kepribadian terbentuk sedini mungkin, para siswa dapat mengunjungi situs ceramah Ustad Abdul Somad. Intinya, jika siswa pandai memilih channel di situs YouTube, ia akan memperoleh manfaat, setidak-tidaknya ia memperoleh kabar motivasi yang tentu saja berdampak positif terhadap tumbuh kembangnya, termasuk dalam menjalani proses belajar di rumah maupun di sekolah. Dan pada akhirnya, prestasi sekolahnya pun dapat terus naik atau stabil di level menengah ke atas.







DAMPAK NEGATIVE


1       Keasyikan menonton video YouTube menghabiskan waktu belajar

Meskipun video-video yang tersedia di YouTube mencakup banyak topik, orang-orang yang mengakses YouTube lebih cenderung mencari video-video hiburan dibandingkan video-video tentang pelajaran. Dan tidak sedikit dari mereka masih berstatus pelajar atau siswa SMP dan SMA. Faktanya, tayangan menarik dan bervariasi yang disediakan YouTube mampu memikat siapapun untuk berlama-lama menonton video. Imbasnya, jika siswa ikut-ikutan terjangkit virus ketergantungan ini, maka waktu belajar berpotensi terkuras habis. Dan bisa ditebak, prestasi sekolahnya pasti akan anjlok.


2. Memungkinkan siswa menonton konten dewasa


Walaupun YouTube telah dilengkapi dengan filter dalam penyajian konten, tidak sedikit dari siswa yang masih remaja atau di bawah umur yang menggunakan segala cara untuk membuka situs-situs bermuatan 18 tahun ke atas. Jika mereka berhasil melakukan itu dan tidak dipantau oleh orang tua dan lingkungan, maka lambat laun prestasi belajar di sekolah dipertaruhkan. Kemungkinan mereka menjadi malas atau sulit belajar karena psikologis mereka telah terjangkiti virus-virus pemecah konsentrasi, yang berasal dari video-video berk0nten dewasa.



3. Terjangkit virus komentar/chat berbau nakal dan tidak mendidik


Bukan hanya video yang bisa dinikmati user di situs YouTube. Di bawah video, selalu tersedia kolom untuk berkomentar, sebagai ruang berinteraksi subscribers dan admin. Di video-video tertentu, terutama yang menyinggung Sara atau mengundang kontroversi seperti dalam video-video politik atau hasil pertandingan bola. Para pendukung kedua kubu saling balas-membalas komentar. Parahnya, tidak sedikit yang sampai mengeluarkan kata-kata kurang sopan. Nah, jika ruang ini diekspos oleh siswa yang masih labil, maka hasilnya dipastikan kurang baik. Mereka berpotensi ikut terjangkit sikap mudah men-judge orang lain, bully-membully atau singgung-menyinggung sebagaimana yang dipertontonkan akun-akun tidak bertanggung jawab di kolom komentar atau chat tersebut.




CARA MENGATASI DAMPAK NEGATIF YOUTUBE TERHADAP ANAK

Jangan biarkan anak terlalu lama menonton film. Karena hal ini tentu saja akan sangat mempengaruhi semangat anak, baik dalam belajar maupun dalam bergaul dengan teman. Anda bisa membatasi anak menonton film di youtubemaksimal selama 2 jam. Itu pun sebatas hari Sabtu dan Minggu saja, sehingga tidak mengganggu jadwal belajar anak.
Sebagai orang tua, Anda perlu memahami film-film apa saja yang ditonton anak. Bila perlu, Anda sudah memiliki list film-film yang aman untuk dikonsumsi oleh anak. Untuk mengenal film-film yang layak dikonsumsi oleh anak-anak, Anda bisa mencari informasi tentang judul-judul film  melalui internet maupun media cetak dalam bentuk sinopsis. Bila perlu, Anda sudah menyempatkan diri menonton film yang akan Anda diberikan kepada buah hati Anda.
Anak-anak yang hobi menonton film, terkadang menjadi malas melakukan aktivitas tubuh. Anda perlu waspada, karena salah satu ciri anak yang kecanduan youtube adalah mengalami kemalasan dalam melakukan aktivitas fisik. Berikan kesempatan kepada anak untuk beraktivitas fisik, bila perlu di luar rumah dan bersama teman-teman sebaya. Dengan beraktivitas fisik, anak-anak akan menjadi semakin sehat secara fisik. Selain itu, fantasinya pun akan lebih terkendali, sehingga ia tidak akan kehilangan jati diri meski banyak meniru perilaku tokoh-tokoh film yang ia tonton. Hal ini juga akan membantu tingkat fokus anak, terutama saat anak-anak belajar di sekolah. Anak-anak yang kecanduan film, biasanya akan memiliki tingkat fokus yang rendah, karena baginya belajar adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Ia juga sering terbayang tentang tokoh-tokoh di dalam film yang baru saja ia tonton.
Salah satu aktivitas fisik yang menarik bagi anak adalah kegiatan berkebun. Inilah manfaat aktivitas berkebun bagi anak usia dini.
Jangan sampai buah hati Anda nyaman dengan dunianya sendiri. Bagaimana pun setiap manusia membutuhkan orang lain untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi. Banyak anak-anak yang kecanduan youtube menjadi malas bergaul dengan orang lain. Bila dibiarkan, hal ini tentu saja akan membawa efek yang negatif, terutama bila terlalu dibiarkan hingga anak-anak menginjak usia remaja, muda, hingga dewasa.
Ada banyak sarana hiburan online selain youtube. Salah satunya adalah game online edukatif. Saat ini banyak game-game edukatif dirilis oleh perusahaan-perusahaan game di Indonesia. Game-game anak biasanya lebih mudah diseleksi, apalagi bila game tersebut adalah buatan perusahaan game dari Indonesia. Salah satu perusahaan game yang banyak merilis konten-konten edukatif bagi anak adalah Educa Studio. Educa Studio telah merilis lebih dari 250 game bagi anak-anak. Bisa dipastikan bahwa game-game yang dirilis oleh Educa Studio adalah game yang ramah anak. Bahkan Anda tidak perlu membeli game-game yang dirilis Educa Studio. Anda cukup mendownload-nya via internet dan dalam bentuk aplikasi.







KESIMPULAN


Kesimpulannya adalah segala hal di dunia ini memiliki dampak positif dan negatif, termasuk situs layanan video: YouTube. Semuanya bergantung cara kita menyikapinya. Untuk itu, para orang tua sebaiknya selalu mengawasi aktivitas Internet anak-anak mereka. Dampingi dan jangan memberikan kebebasan seluas-luasnya menelusuri jejak-jejak petualangan di dunia maya, termasuk di YouTube. Jika kurang berhati-hati dan tidak waspada, YouTube bukannya memberikan manfaat atau dampak positif melainkan berpotensi menjadi sumber malapetaka bagi prestasi dan tumbuh kembang siswa.




DAFTAR ISI






1 komentar:

Facebook