MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
PENGARUH YOUTUBE PADA ANAK DI BAWAH UMUR
Disusun oleh:
1. Ridho Muhammad (56418117)
2. Rayhan Ananda Wibowo (55418940)
3. Dwiki fathul hakim (52418118)
4. Jesaya Akbar togar sianipar
(53418487)
5. Watihorit Hanifasam Latuconsina (57418783)
JURUSAN : TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERTIAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat ke rahmat nya makalah ini dapat
kami selesaikan. Makalah ini disusun agar kita dapat memperluas wawasan kita
tentang Ilmu Sosial Dasar.
Makalah ini dibuat dalam rangka pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Pemahaman tentang Pengaruh Youtube pada Anak di Bawah Umur dan hal – hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan suatu harapan suatu masalah dapat diselesaikan dan dihindari kelak, sekaligus menambah wawasan bagi kita semua.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ...selaku Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadarma.
Makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena penulis juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu arahan, koreksi dan saran, sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………….
Dampak positif Youtube
terhadap anak……………………………………….
Dampak Negative Youtube terhadap prestasi siswa…………………………..
Cara mengatasi dampak negatif youtube terhadap anak ………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………….
Daftar pustaka…………………………………………………………………..
Dampak/Pengaruh
Positif dan Negatif Youtube Terhadap Prestasi Siswa
Saat ini ada
banyak media hiburan yang bisa dengan mudah diakses oleh anak-anak. Kemudahan
ini tentunya sangat dipengaruhi oleh perkembangan teknologi di bidang teknologi
informasi. Jaringan internet memudahkan anak-anak mendapatkan hiburan secara
instant. Anak-anak bisa menonton film apa pun sesuai dengan selera mereka.
Karena kemudahan ini, banyak anak yang betah di berada di depan komputer maupun
menonton film melalui smartphoneselama berjam-jam. Anak-anak
memang membutuhkan hiburan, namun bila terlalu berlebihan tentu saja menjadi
sesuatu yang bisa membawa efek negatif bagi anak-anak.
Saya
memiliki seorang anak didik yang sangat gemar mengakses youtube.
Bila orang tuanya sibuk bekerja, ia tidak pernah lepas dari yang namanya
menonton youtube. Bila ia berada di sekolah atau di dalam kelas,
ia sering berperilaku layaknya tokoh kartun. Gaya bicaranya pun bisa
berubah-ubah. Ia juga sering mengatakan sebuah kalimat yang sama dalam bahasa
Inggris secara berulang-ulang. Ia malah menjadi seperti kehilangan jati diri.
Mungkin
karena ia terlalu sering duduk berlama-lama sambil menonton film di youtube,
ia menjadi pribadi yang pemalas. Bila ia kesulitan melakukan sesuatu, dengan
mudahnya ia akan merengek dan meminta tolong. Ia menjadi malas belajar,
sehingga prestasinya menjadi merosot. Padahal menurut pengamatan para guru, ia
termasuk anak yang cerdas.
Tentu saja
Anda tidak ingin buah hati Anda mengalami apa yang dialami oleh anak didik saya
ini bukan? Bila Anda tidak ingin buah hati Anda mengalami hal yang sama, saya
menyarankan agar Anda segera melakukan tindakan preventif.
DAMPAK POSITIVE
1. YouTube
bisa Menjadi Ajang Menuangkan Kreativitas Siswa
Ketika siswa telah mampu membuat video
sendiri lalu menguploadnya di YouTube artinya ia telah sampai kepada tahap
lanjutan melek teknologi. Ia tidak lagi memposisikan diri sebagai konsumen
sejati yang hanya menghabiskan waktunya menonton video di YouTube. Dalam hal
ini, ada kecenderungan untuk mempelajari hal-hal baru, misalnya membagikan
video-video petualangannya sehari-hari bersama teman-teman sekolah, atau
membuat video tutorial sendiri. Dan tipe siswa yang mulai bergelut dengan dunia
YouTubers, tentu saja ia akan berusaha
mengenal dan mempelajari cara editing video. Artinya, secara keseluruhan proses
ini menjadi ajang menuangkan ide dan kreativitas. Jika terus berlanjut, skill
ini akan mengantarkan siswa bukan hanya kreatif dalam mengikuti pendidikan
akademik di sekolah tetapi juga dapat mengantarkannya berprestasi di lingkup
luar sekolah. Bahkan, keberhasilan ini bagaikan aji mumpung. Tidak sedikit dari
siswa yang naik kelas tersebut menjadi YouTubers, sekaligus yang dapat
menghasilkan pundi-pundi yang menggiurkan. Dampak positif inilah yang sangat potensial diraih bagi para
siswa yang konsisten berjalan di trek yang benar dalam mengelola situs YouTube.
2. YouTube
bisa Menjadi Sumber Motivasi dan Inspirasi terhadap Siswa
Adanya banyak informasi yang tersedia di YouTube memungkinkan
siswa yang menggilai situs ini dapat memperoleh motivasi dan inspirasi dari
orang-orang hebat. Di sana ada channel YouTube Ustad Yusuf Mansur dan anaknya
yang begitu inspiratif, menjelaskan rahasia-rahasia ilmu sedekah secara
gamblang dan jelas tanpa batas. Ada juga video-video tilawah dari Muzammil,
seorang mahasiswa yang jago mengaji dan hafal Quran 30 juz, sangat inspiratif.
Yang menyukai kisah-kisah misteri dan rahasia-rahasia dunia, tersedia channel
Harry Ware. Dan yang tak kalah hebatnya, siswa yang tertarik mempelajari
pembuatan film pendek, cukup mengunjungi YouTuber muda, Agung Hapsa. Atau ada
yang suka lucu-lucuan, mereka cukup terjun ke channelnya Ria Yunita atau yang
lebih dikenal Ria Ricis. Dan terakhir, agar rohani dan kepribadian terbentuk
sedini mungkin, para siswa dapat mengunjungi situs ceramah Ustad Abdul Somad.
Intinya, jika siswa pandai memilih channel di situs YouTube, ia akan memperoleh
manfaat, setidak-tidaknya ia memperoleh kabar motivasi yang tentu saja
berdampak positif terhadap tumbuh kembangnya, termasuk dalam menjalani proses
belajar di rumah maupun di sekolah. Dan pada akhirnya, prestasi sekolahnya pun
dapat terus naik atau stabil di level menengah ke atas.
DAMPAK NEGATIVE
1
Keasyikan menonton video YouTube menghabiskan waktu belajar
Meskipun video-video yang tersedia di
YouTube mencakup banyak topik, orang-orang yang mengakses YouTube lebih
cenderung mencari video-video hiburan dibandingkan video-video tentang
pelajaran. Dan tidak sedikit dari mereka masih berstatus pelajar atau siswa SMP
dan SMA. Faktanya, tayangan menarik dan bervariasi yang disediakan YouTube
mampu memikat siapapun untuk berlama-lama menonton video. Imbasnya, jika siswa
ikut-ikutan terjangkit virus ketergantungan ini, maka waktu belajar berpotensi
terkuras habis. Dan bisa ditebak, prestasi sekolahnya pasti akan anjlok.
2. Memungkinkan siswa menonton konten
dewasa
Walaupun YouTube telah dilengkapi dengan
filter dalam penyajian konten, tidak sedikit dari siswa yang masih remaja atau
di bawah umur yang menggunakan segala cara untuk membuka situs-situs bermuatan
18 tahun ke atas. Jika mereka berhasil melakukan itu dan tidak dipantau oleh
orang tua dan lingkungan, maka lambat laun prestasi belajar di sekolah
dipertaruhkan. Kemungkinan mereka menjadi malas atau sulit belajar karena
psikologis mereka telah terjangkiti virus-virus pemecah konsentrasi, yang
berasal dari video-video berk0nten dewasa.
3. Terjangkit virus komentar/chat berbau
nakal dan tidak mendidik
Bukan hanya video yang bisa dinikmati
user di situs YouTube. Di bawah video, selalu tersedia kolom untuk berkomentar,
sebagai ruang berinteraksi subscribers dan admin. Di video-video tertentu,
terutama yang menyinggung Sara atau mengundang kontroversi seperti dalam
video-video politik atau hasil pertandingan bola. Para pendukung kedua kubu
saling balas-membalas komentar. Parahnya, tidak sedikit yang sampai
mengeluarkan kata-kata kurang sopan. Nah, jika ruang ini diekspos oleh siswa
yang masih labil, maka hasilnya dipastikan kurang baik. Mereka berpotensi ikut
terjangkit sikap mudah men-judge orang lain, bully-membully atau
singgung-menyinggung sebagaimana yang dipertontonkan akun-akun tidak
bertanggung jawab di kolom komentar atau chat tersebut.
CARA MENGATASI DAMPAK
NEGATIF YOUTUBE TERHADAP ANAK
Jangan biarkan anak
terlalu lama menonton film. Karena hal ini tentu saja akan sangat mempengaruhi
semangat anak, baik dalam belajar maupun dalam bergaul dengan teman. Anda bisa
membatasi anak menonton film di youtubemaksimal selama 2 jam. Itu pun sebatas hari Sabtu dan Minggu
saja, sehingga tidak mengganggu jadwal belajar anak.
Sebagai orang tua,
Anda perlu memahami film-film apa saja yang ditonton anak. Bila perlu, Anda
sudah memiliki list film-film yang aman untuk dikonsumsi oleh anak. Untuk
mengenal film-film yang layak dikonsumsi oleh anak-anak, Anda bisa mencari
informasi tentang judul-judul film melalui internet maupun media cetak
dalam bentuk sinopsis. Bila perlu, Anda sudah menyempatkan diri menonton film
yang akan Anda diberikan kepada buah hati Anda.
Anak-anak yang hobi
menonton film, terkadang menjadi malas melakukan aktivitas tubuh. Anda perlu
waspada, karena salah satu ciri anak yang kecanduan youtube adalah mengalami kemalasan dalam
melakukan aktivitas fisik. Berikan kesempatan kepada anak untuk beraktivitas
fisik, bila perlu di luar rumah dan bersama teman-teman sebaya. Dengan
beraktivitas fisik, anak-anak akan menjadi semakin sehat secara fisik. Selain
itu, fantasinya pun akan lebih terkendali, sehingga ia tidak akan kehilangan
jati diri meski banyak meniru perilaku tokoh-tokoh film yang ia tonton. Hal ini
juga akan membantu tingkat fokus anak, terutama saat anak-anak belajar di
sekolah. Anak-anak yang kecanduan film, biasanya akan memiliki tingkat fokus
yang rendah, karena baginya belajar adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Ia
juga sering terbayang tentang tokoh-tokoh di dalam film yang baru saja ia
tonton.
Salah satu aktivitas
fisik yang menarik bagi anak adalah kegiatan berkebun. Inilah manfaat aktivitas berkebun bagi anak usia dini.
Jangan sampai buah
hati Anda nyaman dengan dunianya sendiri. Bagaimana pun setiap manusia
membutuhkan orang lain untuk saling berkomunikasi dan berinteraksi. Banyak
anak-anak yang kecanduan youtube menjadi malas bergaul dengan orang lain. Bila dibiarkan,
hal ini tentu saja akan membawa efek yang negatif, terutama bila terlalu
dibiarkan hingga anak-anak menginjak usia remaja, muda, hingga dewasa.
Ada banyak sarana
hiburan online selain youtube.
Salah satunya adalah game online edukatif. Saat ini banyak game-game edukatif
dirilis oleh perusahaan-perusahaan game di Indonesia. Game-game anak biasanya
lebih mudah diseleksi, apalagi bila game tersebut adalah buatan perusahaan game
dari Indonesia. Salah satu perusahaan game yang banyak merilis konten-konten
edukatif bagi anak adalah Educa Studio. Educa Studio telah merilis lebih dari
250 game bagi anak-anak. Bisa dipastikan bahwa game-game yang dirilis oleh
Educa Studio adalah game yang ramah anak. Bahkan Anda tidak perlu membeli
game-game yang dirilis Educa Studio. Anda cukup mendownload-nya via internet
dan dalam bentuk aplikasi.
KESIMPULAN
Kesimpulannya adalah segala hal di dunia
ini memiliki dampak positif dan negatif, termasuk situs layanan video: YouTube.
Semuanya bergantung cara kita menyikapinya. Untuk itu, para orang tua sebaiknya
selalu mengawasi aktivitas Internet anak-anak mereka. Dampingi dan jangan
memberikan kebebasan seluas-luasnya menelusuri jejak-jejak petualangan di dunia
maya, termasuk di YouTube. Jika kurang berhati-hati dan tidak waspada, YouTube
bukannya memberikan manfaat atau dampak positif melainkan berpotensi menjadi sumber
malapetaka bagi prestasi dan tumbuh kembang siswa.
DAFTAR ISI
gainget gw kita pernah bikin ini
BalasHapus